Jumat, 22 September 2017
1.
Unsur-unsur dalma komunikasi bisnis
1.
Sumber
Kita
menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan
untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah
sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan
pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda
menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
2.
Komunikator
Setiap
orang yang terlibat dalam komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan
yang utuh. Secara biologis kita dirancang untuk bertindak sebagai makhluk yang
utuh. Kita tidak dapat bereaksi, misalnya, hanya pada tingkat emosional atau
intelektual saja, karena kita tidak demikian terkotak-kotak. Kita pasti akan bereaksi
secara emosional dan intelektual, secara fisik dan kognitif. Kita bereaksi
dengan tubuh dan pikiran. Barangkali akibat terpenting dari karakteristik ini
adalah bahwa aksi dan reaksi kita dalam komunikasi ditentukan bukan hanya oleh
apa yang dikatakan, melainkan juga oleh cara kita menafsirkan apa yang
dikatakan. Reaksi kita terhadap sebuah film, misalnya, tidak hanya bergantung
pada kata-kata dan gambar dalam film tersebut melainkan pada semua yang ada
pada kita —pengalaman masa lalu kita, emosi kita saat itu, pengetahuan kita,
keadaan kesehatan kita, dan banyak lagi faktor lain. Jadi, dua orang yang
mendengarkan sebuah pesan seringkali menerimanya dengan arti yang sangat
berbeda. Walaupun kata-kata dan simbol yang digunakan sama, setiap orang menafsirkannya
secara berbeda.
3.
Pesan
Pesan
komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan
ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun
biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau
tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi
secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan,
seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala,
menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita
ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
4.
Channel atau Saluran
Saluran
komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi
berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat
saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap
muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga
memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran
visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori).
Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
5.
Komunikasi
Komunikasi
merupakan suatu proses, suatu kegiatan. Walaupun kita mungkin membicarakan
komunikasi seakan-akan ini merupakan suatu yang statis, yang diam, komunikasi
tidak pernah seperti itu. Segala hal dalam komunikasi selalu berubah —kita,
orang yang kita ajak berkomunikasi, dan lingkungan kita.
6.
Efek
Komunikasi
selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat
dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi.
Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana
menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek
atau dampak intelektual atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap
baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah
dampak afektif. Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru
seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan
noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.
7.
Faktor yang Diperhatikan dalam Proses Komunikasi
Karena
komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sini. Karena komunikasi
mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak
komunikasi. Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif,
prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan.
Pola
komunikasi bisnis
1.
Komunikasi dari atas ke bawah
Secara sederhana,
transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan merupakan
komunikasi dari atas kebawah (top-down atau downward communications).
Aliran komunikasi dari manajer kebawahan tersebut, umumnya terkait dengan
tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang
menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan
informasi, mengarahkan, mengkoordinasi , memotivasi, memimpin dan mengendalikan
berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
Komunikasi dari atas ke bawah tersebut bisa
berupa lisan (oral communications) maupun tertulis (written
communications). Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan
biasa, wawancara formal antara supervisor dengan karyawan, atau dapat juga
dalam bentuk pertemuan. Di samping itu komunikasi tertulis juga dapat berbentuk
memo, manual pelatihan, kontak informasi, surat tugas, surat perintah, surat
keputusan, surat pemberhentian, papan pengumuman, dan buku petunjuk pelaksanaan
tugas bagi karyawan.
Menurt katz dan khan, komunikasi kebawah
memiliki lima tujuan pokok yaitu:
1. Memberikan
penghargaan atau instruksi kerja tertentu,
2. Memberikan
informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan,
3. Memberikan
informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
4. Memberikan
umpan balik pelaksanaan kerja kepada paraa karyawan,
5. Menyajikan
informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan
pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu kelemahan saluran informasi dari
atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor
informasi penting yang ditunjukan kepada bawahannya. Dengan kata lain, pesan
yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya. Ketidak lengkapan
pesan yang diterima disebabkan saluran komunikasi yang cukup panjang mulai dari
manajer puncak hingga ke karyawan. Untuk memberikan gambaran yang lebih
rinci tentang komunikasi dari atas kebawah dalam suatu organisasi simaklah
gambar dibawah.
2.
Komunikasi dari bawah ke atas
Dari struktur
orgsnisasi,komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan
berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas(manajer).
Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah
sepantasnya bila manajer memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah.
Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu
cara yang positif dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, selain itu para
manajer harus percaya penuh kepada para bawahannya. Kalau tidak, informasi
apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa
curiga dan ketidak percayaan terhadap informaasi tersebut.
Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah ke
atas adalah kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi yang baik-baik
saja, sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan negatif atau tidak
disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau tidak disampaikan.
Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci
tentang komunikasi dari bawah ke atas dalam suatu organisasi simaklah gambar
dibawah.
3.
Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal
atau sering juga disebut dengan istilah komunikasi lateral, adalah komunikasi
yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam suatu
organisasi, tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi,
mempengaruhi, dan memberi kan informasi kepada bagian atau departemen yang
memiliki kedudukan sejajar.
Komunikasi horizontal menjadi penting artinya
manakala setiap bagian atau departemen dalam suatu organisasi memiliki tingkat
tingkat ketergantungan yang cukup besar. akan tetapi, jika masing-masing bagian
dapat bekerja secara sendiri-sendiri tanpa harus bergantung pada bagian
lainnya, komunikasi horizontal tidak sering atau minim dipakai.
.
4. Komunikasi
diagonal
Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa
bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara
dua level organisasi yang berbeda.contohnya adalah komunikasi formal antara
manajer pemasaran dengan bagian pabrik.
- Bentuk
komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adlah:
1. Penyebaran informasi bisa menjadi lebih
cepat dibandingkan bentuk komunikasi tradisional.
2. Memungkinkan individu dari berbagai
bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi.
Namun
komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah
bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan
telah berjalan normal. Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu
organisasi besar juga sulit untuk dikendalikan secara efektif.
5.
Keterbatasan komunikasi formal
Meskipun sangat
penting bagi organisasi besar, namun dampak saluran komunikasi formal kurang
menguntungkan dari sudut pandang individual maupun perusahaan.
Dilihat dari sudut pandang individual, komunikasi formal sering
membuat frustasi atau menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai
keterbatasan untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi
yang besar, untuk dapat berkomunikasi dengan manajer puncak harus terlebih
dahulu melalui lapisan manajer yang ada dibawahnya. Artinya banyak jalur yang
harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan manajer puncak. Kemudian
dilihat dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dalam saluran
komunikasi formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan
penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan
(link) dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan kesalah pahaman.
Bagaimana mengatasi hal tersebut? Salah satu caranya
adalah dengan mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur organisasi.
Semakin sedikit kaitan dalam jalur komunikasi, semakin sedikit kemungkinan
terjadinya kesalahpahaman. Struktur organisasi yang mendatar dengan tingkatan
organisasi yang lebih sedikit, dan lebih banyak rentang kendalinya akan dapat
membantu mengurangi terjadinya distorsi.
Pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi dalam pemgambil keputusan
Seorang Wirausaha
harus memulai menerapkan keputusan, semua keragu-raguan dan ketidakpastian
haruslah dibuang jauh-jauh. Jika anda dihadapkan pada alternatif harus memilih,
maka buatlah pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai
informasi dan boleh meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan
dan jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para
Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang terbaik. Banyak factor yang dapat
mempengaruhi pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi,
persepsi, dan proses belajar.
Dalam proses pembuatan
keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil keputusan berdasarkan
pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara
otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu,
hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan
sebagainya.
o Seorang Wirausaha yang
kreatif adalah yang pandai mengambil keputusan- keputusan yang tepat dalam
bisnisnya.
o Seorang Wirausaha
suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang meningkatkan
kemampuan meningkatkan laba bisnis pada masa mendatang.
o Seorang wirausaha yang
ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan keberlanjutan
bisnisnya.
Faktor dan
pertimbangan membuat keputusan
Dalam mengelola
bisnisnya, para worausaha harus membuatkeputusan akhir dengan memperhatikan
faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
o Ukuran dan
kompleksitas bisnis.
o Harapan mengenai
pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
o Fasilitas jasa yang
tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
o Kualitas dan kuantitas
dari staf yang tersedia untuk pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang
tersedia.
o Jumlah transaksi yang
harus diproses.
o Faktor-faktor
keuangan.
Peran komunikasi dalam bisnis
1.
Sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian
2.
sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan
(komunikator)
Perlu kita sadari bahwa
komunikasi adalah sekedar alat dan bukan tujuan. Dengan alat tersebut
diharapkan bahwa rangkaian kegiatan manajemen akan dapat terlaksana secara
lancar.
Oleh sebab itu adalah penting bagi semua pihak
untuk secara bersamasama berusaha menciptakan komunikasi yang baik dan sehat.
Komunikasi yang sehat merupakan kondisi bagi lancarnya aktivitas dunia bisnis
atau dunia usaha.
Dalam hal ini peranan pimpinan
penting artinya guna merealisir terciptanya kominikasi yang sehat tersebut.
Sebagai pimpinan yang baik maka tidak ada alasan untuk tidak berusaha menciptakan
komunikasi yang sehat antara karyawan dengan pimpinan. Komunikasi pada dasarnya
penting tidak hanya bagi pimpinan agar supaya segala kebijaksanaan, perintah,
intruksi, teguran dan sebagainya yang ia sampaikan kepada bawahannya mendapat
tanggapan positif, demikian pula bagi karyawan komunikasi juga penting, karena
bisa memberi masukan bagi pimpinan untuk evaluasi.
•
Perusahaan sudah pemanfaatkan Teknologi Informasi dalam menunjang
kegiatan
operasional dan menunjang bisnis utama yaitu Properti dan Logistik.
•
Perusahaan sudah memiliki aplikasi Teknologi Informasi yang terintegrasi,
didukung sistem jaringan komputer transaksi terlaksana secara online dari
Kantor Pusat hingga Unit Usaha sehingga dapat mengefisiensikan kegiatan
operasional Perusahaan.
Pemanfaatan
Teknologi Informasi yang sudah dilakukan dalam menunjang kegiatan operasional
Perusahaan meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.
Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan
2.
Sistem Informasi Properti
3.
Sistem Informasi Forwarding.
4.
Sistem Informasi Pergudangan.
5.
Sistem Informasi SDM
6.
Sistem Informasi Poliklinik
7.
Aplikasi Audit Internal (Pengawasan SPI)
8.
Sistem Persediaan ATK/Cetakan
9.
Sistem Inventarisasi Peralatan Kantor
10.
Sistem Electronic Data Interchange (EDI) untuk pengiriman dokumen
11.
Website dan intranet.Pemanfaatan teknologi informasi dalam komunikasi bisnis
Perusahaan sudah
pemanfaatkan Teknologi Informasi dalam menunjang
kegiatan operasional dan menunjang bisnis utama yaitu Properti dan Logistik.
Perusahaan sudah memiliki aplikasi Teknologi Informasi yang terintegrasi, didukung sistem jaringan komputer transaksi terlaksana secara online dari Kantor Pusat hingga Unit Usaha sehingga dapat mengefisiensikan kegiatan operasional Perusahaan.Pemanfaatan Teknologi Informasi yang sudah dilakukan dalam menunjang kegiatan operasional Perusahaan meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan
2. Sistem Informasi Properti
3. Sistem Informasi Forwarding.
4. Sistem Informasi Pergudangan.
5. Sistem Informasi SDM
6. Sistem Informasi Poliklinik
7. Aplikasi Audit Internal (Pengawasan SPI)
8. Sistem Persediaan ATK/Cetakan
9. Sistem Inventarisasi Peralatan Kantor
10. Sistem Electronic Data Interchange (EDI) untuk pengiriman dokumen
11. Website dan intranet.
kegiatan operasional dan menunjang bisnis utama yaitu Properti dan Logistik.
Perusahaan sudah memiliki aplikasi Teknologi Informasi yang terintegrasi, didukung sistem jaringan komputer transaksi terlaksana secara online dari Kantor Pusat hingga Unit Usaha sehingga dapat mengefisiensikan kegiatan operasional Perusahaan.Pemanfaatan Teknologi Informasi yang sudah dilakukan dalam menunjang kegiatan operasional Perusahaan meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan
2. Sistem Informasi Properti
3. Sistem Informasi Forwarding.
4. Sistem Informasi Pergudangan.
5. Sistem Informasi SDM
6. Sistem Informasi Poliklinik
7. Aplikasi Audit Internal (Pengawasan SPI)
8. Sistem Persediaan ATK/Cetakan
9. Sistem Inventarisasi Peralatan Kantor
10. Sistem Electronic Data Interchange (EDI) untuk pengiriman dokumen
11. Website dan intranet.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.